Ruslan Ketua LP3IM :Minta Bupati Carikan Solusi Soal Retribusi Pasar Inpres Tanjung Tiram Yang Menjepit Pedagang.

Media Siber news.Com – Batubara  -Penertiban pedagang kaki lima tanggal 6 juli kemarin, yang dilakukan oleh Pemkab Batubara melalui dinas Satpol PP dan dinas Koperindag pemkab Batubara, kepada para pedagang yang berjualan di sepanjang jalan Nelayan kelurahan kelurahan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara menimbulkan Kehebohan. Dimana para pedagang di tertibkan untuk di arahkan agar berdagang di tempat yang sudah di tetapkan oleh Pemkab Batubara, penertiban tersebutpun hampir menyebabkan kericuhan, dikarenakan sebagian para pedagang enggan untuk pindah dan lebih memilih berdagang di jalan nelayan tersebut.

Hal tersebut membuat Ruslan selaku Ketua LP3IM angkat bicara dan mengatakan.

” mestinya dapat dihindarkan bila kedua belah pihak dapat membangun komunikasi yang baik tanpa adanya saling melukai”.terangnya.

Ruslan juga menyampaikan Hal tersebut sewaktu melakukan kunjungan silaturahmi ke Gedung Putih Tanjung Tiram, ketua LP3IM(Lembaga Persaudaraan Pedagang Pasar Indonesia Mandiri) kabupaten Batubara ketika dimintai tanggapan dan pandangannya seputar usaha-usaha yang telah dilakukannya dalam mengelola kelompok para pedagang di pasar inpres Tanjung Tiram dalam beberapa tahun belakangan ini.

Ruslan pun menjelaskan kepada awak Media Cyber News.Com.
” Para pedagang yang saat ini masuk anggota dalam wadah LP3IM yang beranggotakan 300 orang dari perkiraan 700 an dipasar inpres Tanjung Tiram kabupaten Batubara. Kepercayaan para pedagang kepada kami para pengurus LP3IM selama 3 tahun belakangan ini tumbuh karena segala yang mereka harapkan dapat dilaksanakan ,semisal masalah kebersihan, keamanan,bahan yang ditinggal pedagang dipasar terjaga dengan baik terutama malam hari, karena kami juga bergotong royong melaksanakan penjagaan 24 jam, agar tidak terjadi hal pencurian, semua kami lakukan dengan cara disiplin dan dedikasi kami menyelamatkan usaha para pedagang tersebut terang Ruslan ,bahkan kamipun telah pasang cctv sebagai alat pantau siang maupun malam” pungkas Ruslan.

Saat ditanya perhatian pemerintah Batubara kepada para pedagang impres. Ruslan Menambahkan, “melihat dinas terkait dalam hal ini koperindag belum banyak melakukan pembinaan bahkan terkesan terjadi pembiaran jika para pedagang mempunyai masalah keamanan dan juga kebersihan sementara pengutipan kepada para pedagang terus berlangsung tanpa koordinasi yang baik kepada kami khususnya para pedagang yang lebih mengagetkan kami para petugas menetapkan bayaran karcis tidak di sosialisasikan terlebih dahulu dengan biayanya melambung dari bisanya ,pengutipan uang retribusi ini memberatkan para pedagang, biasanya pengutipan perminggu atau perbulan sekarang tiap hari melalui petugas yang tak jelas identitas resminya. Hal inilah membuat para pedagang yang tergabung dalam perkumpulan pedagang merasa keberatan karena karcis yang diberikan kepada para pedagang tidak sesuai dengan komitmen selama ini soal pengutipan retribusi kebersihan maupun lainnya” Sebutnya.

Ruslan bersama pengurus pedagang berharap pada bapak Bupati agar dapat memberi solusi terutama soal petugas pengutip dan harga karcis yang mestinya di sosialisasikan terlebih dulu pada para pedagang jelas Ruslan yang juga pedagang dipasar tersebut.

Tambah Ruslan, ” Selama ini saya dan pengurus yang terdiri dari ketua ,sekretaris ,bendahara dan dewan Pengawas selalu kompak untuk menjalan roda organisasi pedagang menjaga hubungan kerjasama yang baik dalam menyahuti aspirasi pedagang” Ucap Ruslan kepada Awak Media Siber News.Com. (4/8/)(IR).

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *