RSUD Bintan Memiliki Pelayanan Rehabilitasi Medik, Masyarakat Terkena Stroke Bisa Terapi Ke RSUD Bintan

BINTAN – RSUD Bintan saat ini sudah memiliki pelayanan rehabilitasi medik, dimana masyarakat yang mengalami Penyakit yang menyerang otak, seperti stroke, multiple sclerosis, atau cerebral palsy,  patah tulang, Terlambat bicara dan gangguan sejenisnya, sudah bisa berobat ke RSUD Bintan di kelurahan Kijang Kota Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Bintan.

Pasien Yang sedang menjalani Terapi di RSUD Bintan

Pelayanan Rehabilitasi Medik merupakan pelayanan kesehatan terhadap gangguan fisik dan fungsional yang diakibatkan oleh keadaan atau kondisi sakit, penyakit, atau cedera melalui panduan intervensi medik, keterapian fisik dan atau rehabilitatif untuk mencapai kemampuan fungsi yang optimal,

“Terapi Gerak”

Terapi fisik atau fisioterapi ditujukan bagi pasien yang bermasalah dengan nyeri, kesulitan bergerak, serta belum bisa menjalani kegiatan dengan normal. Terapi ini biasanya dilakukan pada pasien stroke, operasi, ibu bersalin, dan pasien yang memakai alat bantu gerak. Sebelum memulai terapi, dokter terlebih dulu akan menilai postur, keseimbangan, serta aspek lainnya yang berkaitan dengan kemampuan motorik. Beberapa bentuk terapi fisik dalam rehabilitasi medik.

” Dokter ahli yang membinbing saat terapi”

Ada penyakit dan kondisi tertentu yang membuat pasien tidak bisa melakukan kegiatan sederhana seperti makan, memakai baju, atau menyikat gigi. Terapi Okupasi, bertujuan untuk membantu pasien yang butuh dampingan dalam menjalani kegiatan tersebut. Terapi ini fokus mengembalikan gerak motorik halus, fungsi indera, dan kemampuan sejenisnya yang diperlukan pasien untuk hidup secara mandiri. Terapis akan membantu pasien berlatih melakukan kegiatan umum.

” Dokter Ahli sedang memasang tangan palsu ke pasien yang mengalami amputasi tangan”

Terapi wicara pada rehabilitasi medik dapat menangani berbagai masalah terkait mulut dan bahasa, termasuk kelancaran bicara, bernapas, dan menelan. Masalah ini kerap ditemukan pada anak dengan bibir sumbing, cerebral palsy, dan Down syndrome. Selain anak-anak, terapi ini juga berguna bagi orang dewasa yang sulit bicara akibat stroke, penyakit Parkinson, multiple sclerosis, atau demensia. Tujuannya tak lain agar pasien mampu berkomunikasi, menelan, dan bernapas dengan sebaik mungkin.

” Pengecekan Rutin terhadap pasien”

Terapi wicara dilakukan dengan latihan berkomunikasi, bersuara, serta melafalkan huruf dan kata. Terapis juga memberikan terapi makan dan menelan dengan melatih lidah, rahang, serta bibir guna memperkuat otot-otot di sekitar mulut dan tenggorokkan,(1/10/2022).

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *